BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti.
Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para
pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai
sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang
sesuatu yang terdapat
dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering
mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum
pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut
sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya
pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.Tradisi
keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima
ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian,
tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat
membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang
tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan
wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada
teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar
bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah
karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan
penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari
panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas
makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun
laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan
studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)
mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1)
karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan
non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah -
karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi,
tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah
artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan
non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman,
dan naskahdrama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya. Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya. Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah ?
2. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah ?
3. Apa-apa saja
jenis-jenis dari Karya Ilmiah ?
4. Bgaimana
Karakteristik Karya Ilmiah ?
5. Bagaimana
etika dank ode etik Karya Ilmiah ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Karya Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah bukan
merupakan hasil olah rasa atau perenungan intuitif maupun imajinatif, tetapi
hasil olah pikir berdasarkan penalaran ilmiah. Dengan kata lain, karya ilmiah
ialah karangan yang sifatnya nonfiksi, yang ditulis berdasarkan fakta hasil penelitian,percobaan,
pengamatan, studi literatur atau membaca buku. Karya ilmiah disusun menurut
metode tertentu, sistematis dan menggunakan bahasa yang baik serta lugas. Dalam
karya ilmiah, kebenarannya harus dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini di perkuat
oleh pendapat Brotowidjoyo ( 1985:8-9) tentang karya ilmiah. “Karya ilmiah
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar.”
1)
Ciri
– ciri karya ilmiah
1. Mengandung
suatu masalh beserta pemecahannya. Masalah tersebut harus menarik sehingga
menggugah minat orang lain untuk membacanya.
2. Karangan
disajikan secara objektif, sesuai dengan fakta.
3. Karangan
disusun secara sistematis sehingga mudah dipahami.
4. Karangan
dibuat berdasarkan metode tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
dengan argumentasi yang kuat.
5. Bahasa
yang dipergunakan bersifat lugas artinya tidak memiliki penafsiran ganda,
efektif, logis, dan mudah dimengerti.
2)
Jenis
– jenis karya ilmiah
1. Laporan
Karangan yang dibuat setelah melakukan
pengamatan percobaan, hasil penelitian atau membaca buku. Laporan merupakan
pertanggung jawaban secara tertulis. Yang kita laporkan adalah fakta yang
menyangkut semua aspek kegiatan.
2. Kertas
kerja
Karya tulis di kalangan mahasiswa berisi
prasaran yang membahasa suatu pokok persoalan dan akan dibicarakan dalam
seminar atau simposium. Makalah adalah jenis kertas kerja yang paling sederhana
terdiri atas beberapa lembar saja.
3. Skripsi,
tesis, dan disertai disusun untuk memenuhi syarat guna meraih gelar sarjana,
pasca sarjana, dan doktor.
2.
Bahasa
dalam Karya Ilmiah
Dalam komunikasi sehari
– hari, kita memerlukan bahasa sebagai medium, begitu juga untuk penulisan
karya ilmiah. Berbagai ketentuan yang sepatutnya diperhatikan oleh penyusun
karya ilmiah agar karangannya komunikatif, karya ilmiah itu harus memenuhi
kriteria logis, sistematis, dan lugas. Karya ilmiah tersebut jika keterangan
yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan – alasannya yang masuk akal. Karya
ilmiah disebut sistematis jika keterangan yang ditulisnya disusun dalam satuan
– satuan yang berurutan dan saling berhubungan. Karya ilmiah disebut lugas jika
keterangan yang diuraikannya disajikan dalam bahasa yang langsung menunjukkan
persoalan dan tidak berbunga – bunga. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
bahasa dalam karya ilmiah adalah :
·
Hindari pernyataan yang
bersifat absolut misalnya pasti.
·
Hindari pernyataan yang
bersifat ragu – ragu contohnya mungkin, barangkali.
·
Hindari istilah asing
yang telah ada padanannya dalam Bahasa Indonesia
·
Gunakan kalimat yang
pendek, efektif, dan jelas dipahami
·
Hindari kalimat yang
tidak efektif
·
Perhatikan penulisan
kata secara benar
Untuk
bahasa karya ilmiah perlu dipilihkan kata – kata yang memenuhi syarat baku,
lazim, hemat, dan cermat. Dalam hubungan itu, ada semboyan: Bahasa karya ilmiah
adalah bahasa yang hemat kata dan padat isi.
Kata yang Baku
Kata yang baku adalah kata yang baik
dan resmi serta dianjurkan pemakaiannya dalam tulisan resmi. Dengan demikian,
kata yang tidak resmi yang munculnya secara “liar” dalam masyarakat harus
dihindari. Kata – kata dialek, seperti bilang, ngasih, dan bukain bukan
digunakan dalam karya ilmiah. Kata itu harus diganti dengan mengatakan,
memberi, dan membukakan. Demikian juga, kata – kata yang menyalahi ejaan
seperti metoda, analisa, praktek harus digantikan metode, analisis, dan praktik.
Berikut
ini didaftarkan kata yang sering digunakan dalam karya ilmiah.
|
Kata yang Baku
|
Kata yang Tidak Baku
|
|
Persen
Tradisional
Sistem
Hipotesis
Paham
Pikir
Aktif
Aktivitas
Kualitas
Sintesis
Koordinasi
Deskirpsi
Atmosfer
Risiko
Jadwal
Mengubah
Diorganisasi
Teknik
Definisi
Manajemen
Varietas
Hakikat
Simpulan
Putusan
|
Prosen
Tradisionil
Sistim
Hipotesa
Faham
Fikir
Aktip
Aktifitas
Kwalitas
Sintesa
Kordinasi
Diskripsi
Atmosfer
Resiko
Jadual
Merubah
Diorganisir
Tehnik
Difinisi
Managemen
Varitas
Hakekat
Kesimpulan
Keputusan
|
Kata yang Lazim
Kata yang digunakan dalam karya
ilmiah hendaknya kata yang sudah lazim, kata yang sudah dikenal oleh masyarakat
luas, atau kata yang familier. Hindarilah menggunakan kata asing dan kata
daerah dapat digunakan jika sudah diserap secara resmi ke dalam bahasa
indonesia dan telah berkali – kali diperkenalkan di media massa. Misalnya
penggunaan kata asing sparepart,
approach, dan impact lebih baik
digunakan kata Indonesia, yakni suku
cadang, pendekatan, dan kendala. Dari pada digunakan kata derah ojo rono, ngenyek, dan hese lebih baik
digunakan kata Indonesia jangan ke sana,
meledek dan sulit atau sukar.
Kata yang Hemat
Bahasa karya ilmiah harus hemat
kata dan padat isi. Oleh karena itu, gagasan yang diinginkan penulis dapat
diungkapkan dengan singkat dan harus cukup menggunakan satu kata dari dua kata
yang bersinonim. Misalnya bandingkan dua kelompok berikut.
|
No
|
Hemat
|
Boros
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
|
Adalah atau merupakan
Sejak atau dari
Demi atau untuk
Agar atau supaya
Seperti atau dan sebagainya
Antara lain atau dan seterusnya
Tujuan pembangunan
Mendeskripsikan hambatan
Berbagai faktor
Meneliti
Untuk mencapai tujuan ini
Berusaha untuk mengawasi
Berpendirian
menyetujui
|
Adalah merupakan
Sejak dari
Demi untuk
Agar supaya
Seperti... dan sebagainya
Antara lain .... dan seterusnya
Tujuan daripada pembangunan
Mendeskripsikan tentang berbagai hambatan
Berbagai faktor – faktor
Mengadakan penelitian
Dalam rangka untuk mencapai tujuan ini
Berusaha untuk memberikan pengawasan
Mempunyai pendirian
Menyatakan persetujuan
|
Kata yang Cermat
Penulisan harus cermat memilih kata
yang diinginkan. Kata – kata yang bersinonim, walaupun artinya sama,
pemakainnyadalam kalimat kadang – kadang tidak dapat dipertukarkan sebab kata –
kata itu memiliki nuasa masing – masing ( perbedaan makna yang sangat halus).
Kata – kata menguraikan, menganalisi,
membagi – bagi, memilah – milah, menggolongkan, dan mengelompokkan bermakba
mirip. Namun, pemakaian dalam kalimat berbeda. Pemilihan kata yang tidak tepat
bukan tidak mustahil ditafsirkan lain oleh pembacanya.
Disamping
empat patokan yang sudah dibicarakan, ada patokan lain dalam pemilihan kata
tersebut. Misalnya, patokan pemakaian ungkapan idiomatik, seperti sesuai dengan dan terdiri atas, pemakaian ungkapan penghubung intrakalimat, seperti baik...maupun ...., dan...., atau dan tiap – tiap atau seperti dan misalnya.
3.
Karakteristik
Karya Ilmiah
1. Mengacu
kepada teori
Artinya
karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir /
kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah. Fungsi teori :
·
Tolak ukur pembahasan dan penjawaban
persoalan
·
Dijadikan data sekunder /
datapenunjang ( data utama ;fakta )
·
Digunakan untuk menjelaskan,
menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala.
·
Digunakan untuk mendukung dan
memperkuat pendapat penulis.
2. Berdasarkan
fakta
Artinya
setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan
konkret.
3. Logis
Artinya
setiap keterangna dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan
diusut alasan -alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4. Objektif
Artinya
dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif,
senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan
baik pribadi maupun golongan.
5. Sistematis
Baik
penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara
rutin,teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku,
terurut, dan tertib.
6. Sahih /
Valid
Artinya baik
bentuk maupun isi karangan ilmiah sudahsah dan benar menurut aturan ilmiah yang
berlaku.
7. Jelas
Artinya
setiap informasi dalamkarangan ilmiah diungkapkan sejernih - jernihnya,
gamblang, dan sejelas - jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan
keraguan - raguan dalam benak pembaca.
8. Seksama
Baik
penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh
kehati - hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun kecilnya.
9. Tuntas
Pembahasan
dalam karangan ilmiah harus sampai keakar - akarnya. Jadi, supaya karangan
tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
10. Bahasanya
Baku Bahasa
dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yamg
dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.
11. Penulisan sesuai
dengan aturan standar (nasional / internasional)
Akan tetapi,
tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga tempat penulis
bernaung tetap harus diperhatikan.
4.
Penggunaan Bahasa Dalam Penulisan
Karya Ilmiah
Bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah ragam bahasa tulis baku.
Ragam bahasa tulis baku dapat dilihat dari kata/istilah baku, yang digunakan
dengan makna yang tepat. Satu istilah atau kata dikatakan baku jika
pembentukannya dan cara penulisannya sesuai dengan kaidah pembentukan
kata/istilah bahasa Indonesia. Untuk keperluan ini Anda harus memeriksa Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Misalnya,
yang kita maksudkan seseorang mengamati bangunan, kata yang kita pakai adalah
"mengamati", bukan memandang meskipun kedua kata tersebut bersinonim
atau mempunyai makna yang mirip. Kedua, perhatikan "nilai
rasa" dalam menggunakan kata. Misalnya, kita mampu membedakan penggunaan
kata Kamu, Saudara, Anda atau penggunaan kata Beliau, mohon, minta, dan
sebagainya. Ketiga, kita harus mampu membedakan arti umum dan arti
khusus sebuah kata. Kata yang digunakan adalah kata dengan arti umum.
Di samping
penggunaan kata/istilah baku dengan makna yang tepat, dalam karya ilmiah
kalimat yang digunakan haruslah efektif dan efisien dan mengikuti kaidah-kaidah
penyusun kalimat. Kalimat dalam karya ilmiah selalu berupa kalimat lengkap,
mengikuti aturan tatabahasa, bernalar, efisien, dan hubungan antara
unsur-unsurnya cukup padu.
5. Etika Dan Kode Etik Penulisan
Karya Ilmiah
Etika dan
kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan
baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode
etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan
citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini
berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan,
dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1.
Istilah asing dicetak miring
dan dituliskan dengan benar. Misal: downlinknya –> downlink-nya.
2.
Penggunaan
kata “dimana”. Misal: …tehnik dimana digunakan (salah)
..tehnik yang digunakan (benar)
3.
Sebaiknya tidak menggunakan
kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah. Misal: ..dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)
4.
Menggunakan kalimat
pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5.
Persamaan diberi nomor sesuai
bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6.
Gambar, tabel, persamaan, dan
pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7.
Kekonsistenan dalam penulisan. Misal: …perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10)
8.
Tulislah kata dengan
lengkap. Misal: & –> dan yg
–> yang
9.
Singkatan diikuti
kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja. Misal: MU (mobile unit)…
(kalimat ke 3) …perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)
10. Gunakan EYD . Misal: bilangan 10,000 km –> 10.000 km …didapat…
–> …diperoleh… …terdiri
dari…–> …terdiri atas
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,)
yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang
dikeluarkan oleh institusi) misal:> ukuran margin>
ukuran kertas> jenis huruf
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II,
maka dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh
seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah
dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah yang
disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh
calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah
yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling tidak harus
mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan
karya ilmiah yang baik dan benar dan Bahasa dalam Karya
Ilmiah, Penggunaan Bahasa Dalam
Penulisan Karya Ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala dan masalah dalam
proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu pembelajaran ketika
akan membuat karya ilmiah yang kedua ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai
beberapa jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi,
artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah,
antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk
mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi
sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan
keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar