Rabu, 04 Januari 2017

KELUARGA BARUKU



Merasa sangat senang dan gugup juga, yang di nanti-nantikan akhirnya tecapai juga setelah menyelesaikan tahapan demi tahapan di PIK-Ma “BRM” UNLAM. Bersama dengan orang yang sama yaitu mereka yang diklat lapangan bersama-sama akhirnya menuju puncaknya juga bersama-sama, walaupun satu persatu orang-orang yang bersama sama kami pada saat diklat lapangan mulai pergi. Tak menutup rasa ingin kami untuk bertahan dan melanjutkan tahapan itu. Pada hari Sabtu  jam 11.00 WITA saya sudah berangkat dan tiba disana, menunggu teman-teman untuk berkumpul. Pada saat itu saya sangat khawatir karena PDH saya belum selesai , dan selesainya itu Sabtu sore sedangkan saya dan teman-teman berangkat pada jam 14.00 WITA. Tetapi, kakak Nurul membantu saya untuk meringankan beban saya, akhirnya kakak Nurul yang mengambilkan baju PDH saya dan membawanya ke Mandiangin. Satu per satu teman-teman pun datang sambil menunggu berangkat, kami menghapal lagu dan jogetan pokeamon. Canda tawa mulainterjadi lagi pada saat Yahya mempratekkan gerakan tersebut. Pada pukul 13.30 WITA kami disuruh berkumpul di depan Open Space baris berkelompok dan mendapatkan arahan dari kakak Nisa, kakak Refi, kakak Yuyun, kakak Dina, dan kakak Aldy. Kami diberitahu tentang empat titik pemberhentian selama diperjalanan menunju Mandiangin. Namun pada saat berangkat ternyata kami disuruh lari dengan membawa tas kami yang berat dan hasilnya salah satu anggota kami sangat kelelahan.
Berlari 1 kali putaran selama 5 menit itu rasanya sangat melelahkan namun kami semua bisa melewatinya. Kami menuju tempat parkiran dan bersiap-siap berangkat, awalnya saya mengira saya Yahya, Zulyan, dan kakak Muslihah itu paling belakang ternyata kami paling depan. Pada saat tiba di pemberhentian pertama kami tidak melihat keberadaan kakak Refi dan kakak Dina serta teman-teman yang lain. Kami sempat bingung apakah kami yang ketinggalan jauh atau bagaimana, dan ternyata samsul dan desy tidak tahu arah jalan, karena mereka mengambil jalan pintas lewat Sultam Adam. Untung saja tidak ketinggalan jauh sekali dan masih bisa dikejar oleh mereka berdua. Lanjut lagi perjalanan yang sangat jauh pada saat kami memasuki Mandiangin ternyata hujan dan terpaksa kami berhenti untuk memasang jas hujan. Pada saat diperjalanan ternyata hujannya mulai reda dan kami beristriahar selama 30 menit untuk sholat ashar. Pukul 15.45 WITA selama perjalanan kami mengenang masa-masa kami awal diklat lapangan dulu dimana kami berjalan kaki entah berapa jauh itu namun setiap kali kami melihat merasakan inilah berjuangan kami sampai pada saat itu. Berhenti pada suatu tempat dimana kami awal kami disambut menjadi anggota muda yang ternyata korlap di uji apakah bisa menjadi korlap yang sungguh galak dan kakak Anggota Penuh sendiri menyebutkan itu adalah kucing garong. Mulyadi yang menjadi korlpa dan Samsul Anggota korlap dimana pada saat mereka disuruh menjadi korlap pada umumnya yang dirasakan oleh kakak panitia diklat. Hasilnya kami tertawa melihat teman kami teriak seperti itu apalagi waktu Mulyadi menyuruh kami lari ditempat lalu Desy bilang aba-abanya disitu kami sangat tertawa.
Akhirnya selesai kami pada tempat itu kami menuju tempat parkir menitipkan kendaraan dan helm serta istirahat makan di warung pukul 17.30 WITA. Lanjut tracking menuju tempat kami yaitu camp helycam, saat adzan magrib kami beristirahat sebentar dengan barisan Korlap di depan dan kami di belakang menyusul Anggota korlap ikut dalam barisan kami pukul 18.00 WITA. Sampai tibanya kami pada camp Helycam panitia sudah ada, dan kami diberi arahan untuk istirahat, sholat, makan, dan menghidupkan api unggun. Suasana makan bersama yang sangat kami rindukan itu mulai ada lagi mengingat awal mula kami seperti itu ada diklat lapangan. Waktu berjalan ternyata cuaca tidak mendukung sekali pada saat kami mau melanjutkan acara ternyata hujan dan akhirnya dipending sementara dulu pukul 20.00 WITA. Selama hujan itu juga kami membuat tenda darurat untuk kami berteduh dan melinndungi barang-barang serta baju PDH kami, karena terkena hujan maka kami akan dimarahi oleh panitia. Selama mendirikan tenda kami dibantu oleh kakak panitia juga yang berbaik hati ikut hujan-hujan demi kami. Dan ternyata kami di evakuasi membawa barang-barang ke pendopo dan disana acara kami lanjut lagi. Tiupan angin yang dingin membuat kami kedinginan dan hamper saja saya terkena hipo tapi mereka memeluk saya dan memberikan kehangat saling berbagi kehangatan. Sesi acara mulai pada pukul 21.00 WITA dimana mendengarkan isi surat curhatan hati selama mengikuti PIK-Ma “BRM” UNLAM, suka duka kami rasakan pada malam itu ada canda dan adapula tangisan dimana kami adalah satu keluarga yang sangat dekat.
Dengan ciri khas masing-masing kami pun menceritakan karakteristik teman-teman, dan saya sering dibilang labil oleh semua teman-teman saya yang akhirnya itu menjadi nama lapangan saya Ababil (Abg Labil). Lanjut acara lagi kami jurit malam dimana susunan yang pertama adalah umur yang paling termuda dan itulah saya orang yang terakhir dan termuda. Mau tidak saya harus maju namun sangat beruntung tidak terlalu banyak pos namun yang sangat berarti pesan berantai “Perkenalkan kami angkatan VIII 5 binian wan 5 lakian disini kami bedingsanakan walau beda kuitan kami datang dari berbagai jurusan namun tetap satujuan di PIK-Ma “BRM” UNLAM. Menunjukkan kami adalah satu keluarga yang utuh dan akan selalu bersama selamanya. Selesai membaca isi surat curhatan kami pun juga kami bergoyang pokeamon dimana yang memimpin itu Yahya sangat lucu kami mempraktekkan gerakan tersebut. Pada saat dipos ketiga saya bertemu dengan kakak Lailan dan kakak Refi dimana buku control saya banyak yang kosong dan kurang sekali disitu kakak Lailan ingin saya berbicara tentang komitmen untuk kedepannya dan saya bilang saya akan bertanggung jawab menjalankan tugas yang sudah saya terima, menerapkan apa yang sudah saya dapatkan selama ini dan   mempraktekkannya, dan ingin membawa nama PIK-Ma “BRM” UNLAM lebih dikenal oleh orang-orang luar dan dikenal baik.
Pada pukul 02.00 WITA mendapatakan amanat untuk mengurasi set yaitu dengan menulis proker selama 100 hari di pos peristirahatan, disana saya mengabaikan DPO yang meminta hiburan karena saya capek dan takut tidak tertulis proker tersebut. Karena maju paling pertama akhirnya saya menunggu teman-teman menuju pos peristirahatan dan tertiduran di dekat api unggun. Tak lama sudah waktu berlalu pada hari Minggu kami akan dilantik namun kami harus menyelesaikan tahapan yang masih ada. Kami mempersiapkan diri selagi membersihkan tempat kami berkemah. Dilanjutkan dengan mengumpulkan korek yang berisikan nama-nama kami dan kami disuruh senam bersama senam pokeamon. Mulailah canda tawa kami menghibur di pagi hari untuk kakak anggota penuh dan DPO. Mempersiapkan diri untuk tracking pada pukul 07.30 dengan melewati beberapa bukit yang membuat kami sangat kelelahan, namun kami dapat merasakan betapa indahnya alam pada pagi hari.
Sejauh kami berjalan tak terasa kami sampai di Pulau Nyamuk dimana kami mencari korek yang beirisakan nama, sampai saya mengkikih mencari untuk mendapatkannya. Lanjut diacara berikutnya ternyata saya dan kakak Musliha dikerjai dibilang tidak bisa dilantik karena kurang memenuhi kriteria yang dicari, namun saya sudah menduga bahwa saya lah yang tidak ikut dilantik, dalam hati sangat sedih sekali tidak bisa dilantik mengingat kesalahan yang pernah dilakukan dan merepotkan panitia serta pengurus bersama kakak Musliha. Disana kami diuji dan teman-teman yang lain mengutarakan pendapatnya tentang kami dan mereka mendukung saya dan kak Musliha untuk tetap dilantikan, mereka menghampiran kami berdua dan kami saling berpelukan ternyata kami berdua tetap dilantikan. Tahapan selanjutnya kami beristirahat selama 30 menit dan melanjutan tahapan dimana kami mencari NIA pada pukul 11.00 WITA yang ada pada kakak anggota penuh. Kamipun berpencar mencari NIA dengan cara meloby kakak-kakaknya dan DPO. Ada-ada saja permintaan kakak-kakak dan DPO untuk kami ada yang mengikuti kakaknya bergaya, teriak-teriak menjadi kucing garong, didandani macam-macam pokoknya disana kami di suruh untuk menghibur kakak-kakaknya dan DPO. Sampai saya naik pohon dan disuruh untuk menyatakan cinta dan menggombali kaka Rusmadi. Ternyata NIA saya ada ditempat kakak Julian, maaf saya kurang peka untuk hal itu karena saya takut dengan kakak Julian dan akhirnya saya disuruh membasuh diri  dari ujung kepala dan ujung kaki dan mencari saya sangat kaget sekali ternyata NIA saya dibungkus dalam plastik dan harus mengeluarkan kertas tersebut sampai keluar menuang airnya itu pakai tutup botol aqua. Sangat melelahkan karena harus bolak-balik mengambil airnya, akhirnya saya bisa mengambilnya. Kami sangat senang sekali sudah mendapatkan NIA dan tinggal upacara pelantikan.  
Di sana kami di marahi dan di perintahkan untuk mengatakan apa saja kesalahan yang telah kami lakukan mulai dari berangkat pelantikan hingga saat itu, di sana kami diperintahkan push up serta berguling ke kiri dan ke kanan. Setelah itu kami baris kembali dan di turun ke sungai. Di sana sekitar pukul 10.30 WITA   kami diberitahukan bahwa di antara kami 10 anggota muda ada 8 anggota muda yang busa dilantik dan ada 2 orang anggota muda yang tidak bisa di lantik dengan alasan tidak memenuhi kriteria yang telah di tentukan. Kami diperintahkan untuk baris berbeda dengan mereka yang berdua yang tidak bisa dilantik yaitu Maulita dan Musliha.
Kami 8 anggota muda diminta oleh kakak Julian untuk menyampaikan alasan yang kuat agar panitia bisa tetap melantik mereka yang berdua tersebut. Satu persatu dari kami memberikan lasan dan di sana kamipun menangis karena kami tidak mau dilantik jika ada teman kami yang tertinggal. Kami tetap mempertahankan  mereka berdua bagaimanapun caranya. Kami rela untuk tidak dilantik juga seandainya Maulita dan Musliha tersebut tidak dilantik. Tidak berapa lama kamipun diperintahkan untuk saling berpegangan tangan. Akhirnya kakak Julian mengatakan bahwa panitia mencabut kembali kata-kata untuk tidak melantik Maulita dan Muslihaa. Alhamdulillah kami  tetap dilantik menjadi 10 orang. Suasana  haru dan bahagia kami rasakan. Setelah itu kami diperintahkan berkumpul. Pukul 12.30 WITA kami mengumpulkan bunga 7 rupa dan kamipun di perintahkan untuk berbaris di sungai. Di sana kami di berikan nama lapangan dan dimandikan dengan air kembang 7 rupa. Satu persatu kami di mandikan dan diberi nama lapangan, setiap nama lapangan memang mirip dengan karakter setiap anggota. Selesai pemandian dan pemberian nama lapangan kami dengan baju yang basah di beri makan oleh kakak-kakaknya. Makan bersama  dengan porsi yang besar pula. Setelah makan kami diberi waktu sebentar untuk berganti baju dengan baju bersih.
Pukul 13.30 kami melakukan upacara pelantikan. Tidak sah kami dilantik sebelum melakukan apel tersebut. Upacara apel berjalan dengan lancar. Di sana kami megucapkan sumpah untuk  mengabdikan diri di PIK dan di sana jugalah kami pertama kali menggunakan PDH hijau tersebut. Rasa bangga dan puas kepada diri sendiri karena bisa mendapatkan juga. Setelah apel sekitar pukul 14.00 kami berfoto-foto. Setelah foto bersama kami mempersiapkan diri untuk pulang. Sebelumnya kami membakar sisa sampah yang telah kami gunakan. Dua hari satu malam proses pelantikan ini dilakukan. Pukul 15.00 kami pulang dan berkumpul kembali di sekre tercinta. Di perjalanan kami semua mengantuk karena wajar sebelumnya kami tidak ada yang tidur. Ada tidur paling sebentar saja. Akhirnya dalam mengendarai kendaraan kami mengantuk. Untuk menghindari terjadi sesuatu di jalan, kamipun memilih mesjid untuk tempat berhenti sejenak untuk tidur. Karena batrai handphone kami habis, maka tidak ada yang bisa menghubungi kami. Teman-teman yang sudah dahulu datang tentu saja menunggu kami karena tidak kunjung datang. Karena miss komunikasi akhirnya mereka menunggu kami sampai pukul 18.00 WITA. Maafkan kami teman-teman karena sudah membuat kalian khawatir dan menunggu. Jadi pukul 18.00 kami tiba di sekre.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar