Merasa sangat senang dan gugup juga, yang di
nanti-nantikan akhirnya tecapai juga setelah menyelesaikan tahapan demi tahapan
di PIK-Ma “BRM” UNLAM. Bersama dengan orang yang sama yaitu mereka yang diklat
lapangan bersama-sama akhirnya menuju puncaknya juga bersama-sama, walaupun
satu persatu orang-orang yang bersama sama kami pada saat diklat lapangan mulai
pergi. Tak menutup rasa ingin kami untuk bertahan dan melanjutkan tahapan itu.
Pada hari Sabtu jam 11.00 WITA saya
sudah berangkat dan tiba disana, menunggu teman-teman untuk berkumpul. Pada
saat itu saya sangat khawatir karena PDH saya belum selesai , dan selesainya
itu Sabtu sore sedangkan saya dan teman-teman berangkat pada jam 14.00 WITA.
Tetapi, kakak Nurul membantu saya untuk meringankan beban saya, akhirnya kakak
Nurul yang mengambilkan baju PDH saya dan membawanya ke Mandiangin. Satu per
satu teman-teman pun datang sambil menunggu berangkat, kami menghapal lagu dan
jogetan pokeamon. Canda tawa mulainterjadi lagi pada saat Yahya mempratekkan
gerakan tersebut. Pada pukul 13.30 WITA kami disuruh berkumpul di depan Open
Space baris berkelompok dan mendapatkan arahan dari kakak Nisa, kakak Refi,
kakak Yuyun, kakak Dina, dan kakak Aldy. Kami diberitahu tentang empat titik
pemberhentian selama diperjalanan menunju Mandiangin. Namun pada saat berangkat
ternyata kami disuruh lari dengan membawa tas kami yang berat dan hasilnya
salah satu anggota kami sangat kelelahan.
Berlari 1 kali putaran selama 5 menit itu rasanya
sangat melelahkan namun kami semua bisa melewatinya. Kami menuju tempat
parkiran dan bersiap-siap berangkat, awalnya saya mengira saya Yahya, Zulyan,
dan kakak Muslihah itu paling belakang ternyata kami paling depan. Pada saat
tiba di pemberhentian pertama kami tidak melihat keberadaan kakak Refi dan
kakak Dina serta teman-teman yang lain. Kami sempat bingung apakah kami yang ketinggalan
jauh atau bagaimana, dan ternyata samsul dan desy tidak tahu arah jalan, karena
mereka mengambil jalan pintas lewat Sultam Adam. Untung saja tidak ketinggalan
jauh sekali dan masih bisa dikejar oleh mereka berdua. Lanjut lagi perjalanan
yang sangat jauh pada saat kami memasuki Mandiangin ternyata hujan dan terpaksa
kami berhenti untuk memasang jas hujan. Pada saat diperjalanan ternyata
hujannya mulai reda dan kami beristriahar selama 30 menit untuk sholat ashar. Pukul
15.45 WITA selama perjalanan kami mengenang masa-masa kami awal diklat lapangan
dulu dimana kami berjalan kaki entah berapa jauh itu namun setiap kali kami melihat
merasakan inilah berjuangan kami sampai pada saat itu. Berhenti pada suatu
tempat dimana kami awal kami disambut menjadi anggota muda yang ternyata korlap
di uji apakah bisa menjadi korlap yang sungguh galak dan kakak Anggota Penuh
sendiri menyebutkan itu adalah kucing garong. Mulyadi yang menjadi korlpa dan
Samsul Anggota korlap dimana pada saat mereka disuruh menjadi korlap pada
umumnya yang dirasakan oleh kakak panitia diklat. Hasilnya kami tertawa melihat
teman kami teriak seperti itu apalagi waktu Mulyadi menyuruh kami lari ditempat
lalu Desy bilang aba-abanya disitu kami sangat tertawa.
Akhirnya selesai kami pada tempat itu kami menuju
tempat parkir menitipkan kendaraan dan helm serta istirahat makan di warung
pukul 17.30 WITA. Lanjut tracking menuju
tempat kami yaitu camp helycam, saat adzan magrib kami beristirahat sebentar
dengan barisan Korlap di depan dan kami di belakang menyusul Anggota korlap
ikut dalam barisan kami pukul 18.00 WITA. Sampai tibanya kami pada camp Helycam
panitia sudah ada, dan kami diberi arahan untuk istirahat, sholat, makan, dan
menghidupkan api unggun. Suasana makan bersama yang sangat kami rindukan itu
mulai ada lagi mengingat awal mula kami seperti itu ada diklat lapangan. Waktu
berjalan ternyata cuaca tidak mendukung sekali pada saat kami mau melanjutkan
acara ternyata hujan dan akhirnya dipending sementara dulu pukul 20.00 WITA.
Selama hujan itu juga kami membuat tenda darurat untuk kami berteduh dan
melinndungi barang-barang serta baju PDH kami, karena terkena hujan maka kami
akan dimarahi oleh panitia. Selama mendirikan tenda kami dibantu oleh kakak
panitia juga yang berbaik hati ikut hujan-hujan demi kami. Dan ternyata kami di
evakuasi membawa barang-barang ke pendopo dan disana acara kami lanjut lagi.
Tiupan angin yang dingin membuat kami kedinginan dan hamper saja saya terkena
hipo tapi mereka memeluk saya dan memberikan kehangat saling berbagi
kehangatan. Sesi acara mulai pada pukul 21.00 WITA dimana mendengarkan isi
surat curhatan hati selama mengikuti PIK-Ma “BRM” UNLAM, suka duka kami rasakan
pada malam itu ada canda dan adapula tangisan dimana kami adalah satu keluarga
yang sangat dekat.
Dengan ciri khas masing-masing kami pun menceritakan
karakteristik teman-teman, dan saya sering dibilang labil oleh semua
teman-teman saya yang akhirnya itu menjadi nama lapangan saya Ababil (Abg
Labil). Lanjut acara lagi kami jurit malam dimana susunan yang pertama adalah
umur yang paling termuda dan itulah saya orang yang terakhir dan termuda. Mau
tidak saya harus maju namun sangat beruntung tidak terlalu banyak pos namun
yang sangat berarti pesan berantai “Perkenalkan kami angkatan VIII 5 binian wan
5 lakian disini kami bedingsanakan walau beda kuitan kami datang dari berbagai
jurusan namun tetap satujuan di PIK-Ma “BRM” UNLAM. Menunjukkan kami adalah
satu keluarga yang utuh dan akan selalu bersama selamanya. Selesai membaca isi
surat curhatan kami pun juga kami bergoyang pokeamon dimana yang memimpin itu
Yahya sangat lucu kami mempraktekkan gerakan tersebut. Pada saat dipos ketiga
saya bertemu dengan kakak Lailan dan kakak Refi dimana buku control saya banyak
yang kosong dan kurang sekali disitu kakak Lailan ingin saya berbicara tentang
komitmen untuk kedepannya dan saya bilang saya akan bertanggung jawab
menjalankan tugas yang sudah saya terima, menerapkan apa yang sudah saya
dapatkan selama ini dan mempraktekkannya,
dan ingin membawa nama PIK-Ma “BRM” UNLAM lebih dikenal oleh orang-orang luar
dan dikenal baik.
Pada pukul 02.00 WITA mendapatakan amanat untuk
mengurasi set yaitu dengan menulis proker selama 100 hari di pos
peristirahatan, disana saya mengabaikan DPO yang meminta hiburan karena saya
capek dan takut tidak tertulis proker tersebut. Karena maju paling pertama
akhirnya saya menunggu teman-teman menuju pos peristirahatan dan tertiduran di
dekat api unggun. Tak lama sudah waktu berlalu pada hari Minggu kami akan
dilantik namun kami harus menyelesaikan tahapan yang masih ada. Kami
mempersiapkan diri selagi membersihkan tempat kami berkemah. Dilanjutkan dengan
mengumpulkan korek yang berisikan nama-nama kami dan kami disuruh senam bersama
senam pokeamon. Mulailah canda tawa kami menghibur di pagi hari untuk kakak
anggota penuh dan DPO. Mempersiapkan diri untuk tracking pada pukul 07.30 dengan melewati beberapa bukit yang
membuat kami sangat kelelahan, namun kami dapat merasakan betapa indahnya alam
pada pagi hari.
Sejauh kami berjalan tak terasa kami sampai di Pulau
Nyamuk dimana kami mencari korek yang beirisakan nama, sampai saya mengkikih
mencari untuk mendapatkannya. Lanjut diacara berikutnya ternyata saya dan kakak
Musliha dikerjai dibilang tidak bisa dilantik karena kurang memenuhi kriteria
yang dicari, namun saya sudah menduga bahwa saya lah yang tidak ikut dilantik,
dalam hati sangat sedih sekali tidak bisa dilantik mengingat kesalahan yang
pernah dilakukan dan merepotkan panitia serta pengurus bersama kakak Musliha.
Disana kami diuji dan teman-teman yang lain mengutarakan pendapatnya tentang
kami dan mereka mendukung saya dan kak Musliha untuk tetap dilantikan, mereka
menghampiran kami berdua dan kami saling berpelukan ternyata kami berdua tetap
dilantikan. Tahapan selanjutnya kami beristirahat selama 30 menit dan
melanjutan tahapan dimana kami mencari NIA pada pukul 11.00 WITA yang ada pada
kakak anggota penuh. Kamipun berpencar mencari NIA dengan cara meloby
kakak-kakaknya dan DPO. Ada-ada saja permintaan kakak-kakak dan DPO untuk kami
ada yang mengikuti kakaknya bergaya, teriak-teriak menjadi kucing garong,
didandani macam-macam pokoknya disana kami di suruh untuk menghibur
kakak-kakaknya dan DPO. Sampai saya naik pohon dan disuruh untuk menyatakan
cinta dan menggombali kaka Rusmadi. Ternyata NIA saya ada ditempat kakak
Julian, maaf saya kurang peka untuk hal itu karena saya takut dengan kakak
Julian dan akhirnya saya disuruh membasuh diri
dari ujung kepala dan ujung kaki dan mencari saya sangat kaget sekali
ternyata NIA saya dibungkus dalam plastik dan harus mengeluarkan kertas
tersebut sampai keluar menuang airnya itu pakai tutup botol aqua. Sangat
melelahkan karena harus bolak-balik mengambil airnya, akhirnya saya bisa
mengambilnya. Kami sangat senang sekali sudah mendapatkan NIA dan tinggal
upacara pelantikan.
Di sana kami di marahi dan di perintahkan untuk
mengatakan apa saja kesalahan yang telah kami lakukan mulai dari berangkat
pelantikan hingga saat itu, di sana kami diperintahkan push up serta berguling ke kiri dan ke kanan. Setelah itu kami
baris kembali dan di turun ke sungai. Di sana sekitar pukul 10.30 WITA kami diberitahukan bahwa di antara kami 10
anggota muda ada 8 anggota muda yang busa dilantik dan ada 2 orang anggota muda
yang tidak bisa di lantik dengan alasan tidak memenuhi kriteria yang telah di
tentukan. Kami diperintahkan untuk baris berbeda dengan mereka yang berdua yang
tidak bisa dilantik yaitu Maulita dan Musliha.
Kami 8 anggota muda diminta oleh kakak Julian untuk
menyampaikan alasan yang kuat agar panitia bisa tetap melantik mereka yang
berdua tersebut. Satu persatu dari kami memberikan lasan dan di sana kamipun
menangis karena kami tidak mau dilantik jika ada teman kami yang tertinggal.
Kami tetap mempertahankan mereka berdua
bagaimanapun caranya. Kami rela untuk tidak dilantik juga seandainya Maulita
dan Musliha tersebut tidak dilantik. Tidak berapa lama kamipun diperintahkan
untuk saling berpegangan tangan. Akhirnya kakak Julian mengatakan bahwa panitia
mencabut kembali kata-kata untuk tidak melantik Maulita dan Muslihaa. Alhamdulillah
kami tetap dilantik menjadi 10 orang.
Suasana haru dan bahagia kami rasakan.
Setelah itu kami diperintahkan berkumpul. Pukul 12.30 WITA kami mengumpulkan
bunga 7 rupa dan kamipun di perintahkan untuk berbaris di sungai. Di sana kami
di berikan nama lapangan dan dimandikan dengan air kembang 7 rupa. Satu persatu
kami di mandikan dan diberi nama lapangan, setiap nama lapangan memang mirip
dengan karakter setiap anggota. Selesai pemandian dan pemberian nama lapangan
kami dengan baju yang basah di beri makan oleh kakak-kakaknya. Makan
bersama dengan porsi yang besar pula.
Setelah makan kami diberi waktu sebentar untuk berganti baju dengan baju
bersih.
Pukul 13.30 kami
melakukan upacara pelantikan. Tidak sah kami dilantik sebelum melakukan apel
tersebut. Upacara apel berjalan dengan lancar. Di sana kami megucapkan sumpah
untuk mengabdikan diri di PIK dan di
sana jugalah kami pertama kali menggunakan PDH hijau tersebut. Rasa bangga dan
puas kepada diri sendiri karena bisa mendapatkan juga. Setelah apel sekitar
pukul 14.00 kami berfoto-foto. Setelah foto bersama kami mempersiapkan diri
untuk pulang. Sebelumnya kami membakar sisa sampah yang telah kami gunakan. Dua
hari satu malam proses pelantikan ini dilakukan. Pukul 15.00 kami pulang dan
berkumpul kembali di sekre tercinta. Di perjalanan kami semua mengantuk karena
wajar sebelumnya kami tidak ada yang tidur. Ada tidur paling sebentar saja.
Akhirnya dalam mengendarai kendaraan kami mengantuk. Untuk menghindari terjadi
sesuatu di jalan, kamipun memilih mesjid untuk tempat berhenti sejenak untuk
tidur. Karena batrai handphone kami
habis, maka tidak ada yang bisa menghubungi kami. Teman-teman yang sudah dahulu
datang tentu saja menunggu kami karena tidak kunjung datang. Karena miss komunikasi akhirnya mereka menunggu
kami sampai pukul 18.00 WITA. Maafkan kami teman-teman karena sudah membuat
kalian khawatir dan menunggu. Jadi pukul 18.00 kami tiba di sekre.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar